Tiket Kereta Api ke Purwokerto Hantar Penumpang Ke Luar Kota
Tiket kereta api ke Purwokerto akan menghantarkan penumpang menuju atau keluar Kota Purwokerto. Di mana di daerah ini terdapat beberapa stasiun yang melayani datang perginya kereta api. Berikut adalah informasi mengenai jadwal dan rute keberangkatan penumpang kereta api melalui stasiun Purwokerto dan sekitarnya.
Tiket Kereta Api ke Purwokerto Hantar Penumpang Ke Luar Kota
-
Kereta Api Sawunggalih 155
Kereta Api Sawunggalih 155 memiliki jadwal pemberangkatan yang berbeda. Keberangkatan pertama 19.58 WIB dan sampai di tujuan jam 20.54 WIB. Di mana perjalanan tersebut dilakukan selama 56 menit. Sedangkan untuk keberangkatan kedua selama 1 jam 8 menit dari pukul 19.46 sampai 20.54 WIB.
Untuk harga tiket keberangkatan pertama yang lebih cepat tentunya sedikit lebih mahal, yakni sekitar 125ribuan. Sedangkan keberangkatan kedua dihargai pada rentang 120ribuan.
Tujuannya utamanya ialah dari Stasiun Gembong menuju Stasiun Purwokerto bagi penumpang kelas Ekonomi. Sementara itu tujuan kedua dimulai dari Stasiun Gembong menuju Stasiun Purwokerto.
-
Kereta Api Sawunggalih 153
Kereta Api Sawunggalih 153 melakukan keberangkatan dari Stasiun Karanganyar di Kebumen menuju Stasiun Purwokerto. Mereka melakukan pelayanan bagi para penumpang kelas Ekonomi dengan harga tiket sekitaran 120ribuan. Perjalanan akan mulai dilakukan dari pukul 07.45 WIB hingga 08.53 WIB selama 1 jam 8 menit.
Selain tujuan tersebut, Kereta Api Sawunggalih 153 juga melayani keberangkatan dari Stasiun Gombong ke Stasiun Purwokerto. Dengan harga tiket 120ribuan, kereta akan melaju dari pukul 07.55 WIB sampai 08.53 WIB. Jadi perjalanan dilangsungkan sekitar 58 menit.
-
Kereta Api Joglosemarkerto 195
Kereta Api Joglosemarkerto 195 mengangkut penumpang dari Stasiun Gombong menuju ke Stasiun Purwokerto. Perjalanan ini melayani penumpang kelas Ekonomi dengan harga tiket sebesar 90ribuan. Kereta akan melaju dari pukul 09.04 WIB hingga pukul 10.02 WIB atau selama 58 menit.
Selain harga tiket Kereta Api ke Purwokerto seharga 90ribuan tadi, rupanya KA Joglosemarkerto 195 juga menyediakan tiket seharga 55ribuan. Perjalanan sama-sama ditempuh selama 58 menitan dengan jam keberangkatan yang sama.
-
Kereta Api Bengawan 291
Jika hendak melakukan perjalanan dini hari dari Stasiun Gombong ke Stasiun Purwokerto maka Kereta Api Bengawan 291 adalah pilihannya. Perjalanan selama 54 menit itu akan ditempuh dari jam 00.06 sampai pukul 01.00 WIB. Dengan harga tiket 70ribua, mereka melayani penumpang kelas Ekonomi.
-
Kereta Api Serayu 306
Perjalanan dari Stasiun Tasikmalaya menuju Stasiun Purwokerto dapat ditempuh selama 4 jam 1 menit dengan menggunakan KA Serayu 306. Dengan harga tiket untuk kelas Ekonomi senilai 63ribuan, penumpang akan diantar menuju stasiun tujuan pukul 03.26 WIB sampai 07.27 WIB.
-
Kereta Api Serayu 302
Kereta Api Serayu 302 juga melakukan rute perjalanan dari Stasiun Tasikmalaya menuju Stasiun Purwokerto. Tarif yang dipatok senilai 63ribuan bagi penumpang kelas Ekonomi. Perjalanan dilakukan selama 3 jam 25 menit dari pukul 16.47 WIB sampai jam 20.12 WIB.
-
Kereta Api Mataram 136
Apabila hendak melakukan perjalanan dari Jakarta ke Purwokerto, Anda bisa menggunakan Kereta Api Mataram 136. KA ini melakukan perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju Stasiun Purwokerto dengan waktu tempuh sekitar 5 jam 22 menit. Jadi kereta akan berangkat jam 21.05 dan tiba di tujuan jam 02.27 WIB.
Kereta Api Mataram 136 hanya melayani kelas penumpang Ekonomi. Harga tiketnya lumayan terjangkau yakni di kisaran 190ribuan.
-
Kereta Api Progo 294
Rute dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju Stasiun Purwokerto juga dilayani oleh Kereta Api Progo 294. Dengan harga tiket senilai 185ribuan, mereka melakukan pelayanan bagi para penumpang kelas Ekonomi. Perjalanan tersebut dilakukan selama 5 jam 44 menit dari pukul 22.30 hingga jam 04.14 WIB.
-
Kereta Api Fajar Utama Yk 144
Tiket kereta api ke Purwokerto bisa didapat dengan merogoh kocek sebesar 180ribuan. Di mana harga tersebut digunakan untuk mengangkut para penumpang kelas Ekonomi. Perjalanan akan ditempuh selama 5 jam 31 menit yakni dari pukul 06.45 hingga pukul 12.16 WIB.
-
Kereta Api Tambahan Gmr Yk 10910
Perjalanan ke Stasiun Gambir menuju Stasiun Purwokerto dapat dilakukan dengan KA Tambahan Gmr Yk 10910. Harga tiketnya dibanderol senilai 175ribuan yang mengangkut penumpang kelas Ekonomi. Perjalanan ditempuh dari 5 jam 12 menit dari pukul 10.40 hingga pukul 15.52 WIB.
-
Kereta Api Bengawan 292
Kereta Api Bengawan 292 melakukan perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju ke Stasiun Purwokerto. Di mana mereka mengangkut penumpang kelas Ekonomi dengan harga tiket senilai 70ribuan. Perjalanan tersebut ditempuh selama 5 jam 40 menit dari jam 06.20 sampai pukul 12.00 WIB.
Stasiun Yang Berada di Purwokerto
-
Stasiun Purwokerto
Stasiun Purwokerto termasuk ke dalam stasiun kereta api kelas besar bertipe A. Lokasinya ada di pinggiran Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas, tepatnya di Purwokerto Barat, Kelurahan Kober. Pembangunan dilakukan pada ketinggian 75meter dan menjadi stasiun utama di wilayah Banyumas.
Saat ini Stasiun Purwokerto berada dalam lingkup manajemen dari PT KAI sebagai penyedia layanan kereta api di Indonesia. Di mana Stasiun Purwokerto berada dalam pengawasan daerah operasi V Purwokerto.
Dikarenakan perannya sebagai stasiun besar, maka Stasiun Purwokerto kerap dilewati berbagai macam kereta khususnya KA berpenumpang. Kereta yang melintasi jalur Stasiun Purwokerto biasanya adalah mereka yang berada pada jalur Stasiun Prupuk Kroya.
Selain itu para kereta api yang melakukan perlintasan di wilayah selatan Jawa juga tidak pernah absen melewati Stasiun Purwokerto. Kini perlintasan kereta api di stasiun ini telah melewati jalur ganda. Dengan jalur ganda itu, rute dari Jakarta ke Purwokerto melalui Cirebon bisa dipersingkat waktunya yakni hanya 4-5 jam.
Stasiun Purwokerto termasuk stasiun baru, karena baru diresmikan pada tanggal 1 Juli 1916 oleh SS. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan kereta api pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Sebenarnya ada stasiun lain yang jauh lebih tua dari Stasiun Purwokerto di wilayah ini. Namun letak stasiun tua itu masih jauh di tengah dan kini sudah tidak dioperasikan lagi. Stasiun tua itu dibangun di kisaran tahun 1893 sampai 1896 oleh SDS. Sama seperti SS, SDS juga merupakan perusahaan kereta api jaman kolonial.
-
Stasiun Purwokerto Timur
Stasiun Purwokerto Timur merupakan stasiun kereta api kelas kecil (III) yang saat ini statusnya sudah tidak aktif. Lokasinya ada di Kranji yang merupakan wilayah Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Dulunya tempat ini adalah stasiun pusat bagi perusahaan kereta api yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda SDS.
Selain Stasiun Purwokerto, Stasiun Purwokerto Timur juga merupakan stasiun kereta api terbesar yang ada pada masanya. Hanya saja kemudian jalur menuju Wonosobo ditutup sehingga stasiun ini hanya melayani rute kereta menuju Prupuk. Hal ini terjadi pada tahun 2000an sebelum ia dinonaktifkan secara total.
Awal pembangunan Stasiun Purwokerto Timur adalah akan dijadikan sebagai stasiun pusat yang menghantarkan penumpang dari Purwokerto menuju Purbalingga dan Banjarnegara. Oleh sebab itu kereta api di stasiun ini merupakan cara terbaik mengangkut hasil-hasil bumi menuju atau dari Banyumas.
Pelayanan tersebut mewajibkan adanya peran SDS sebagai perusahaan kereta api. Maka pada 24 April 1894, pemerintah Hindia Belanda memberikan mandat kepada SDS untuk melakukan pelayanan kereta api. Lalu sesuai persetujuan tersebut, maka dibangunlah rute dari Maos ke Purwokerto Timur dan terus menuju Banjarnegara.
Setelah pembangunan selesai, maka Stasiun Purwokerto Timur dibuka pada tanggal 16 Juli 1896. Di mana pada tanggal itu juga dilakukan peresmian untuk stasiun yang ada di jalur Maos ke Banjarnegara.
Setelah masa penjajahan kolonial Belanda berakhir, maka kini pengelolaannya diserahkan kepada PT KA Manajemen. Meski sudah tidak difungsikan sebagai stasiun kereta api, namun kini area tersebut akan dikomersialkan. Rencananya mereka akan menjadikan kawasan ini sebagai daerah hiburan.
Nantinya akan dibangun mall-mall, toko, dan restoran yang dapat dijadikan tempat jalan-jalan yang seru. Bahkan kini di bangunan utama stasiun telah menjadi sebuah restoran pizza. Oleh sebab itu tidak akan ada lagi penjualan tiket kereta api ke Purwokerto Timur baik penumpang maupun barang-barang muatan.
Inilah Daftar Keunikan Purwokerto yang Wajib Diketahui
-
Kondisi sosial di Purwokerto
Purwokerto merupakan ibu kota dari Kabupaten Banyumas. Di mana ia menyandang berbagai predikat seperti Kota Wisata, Kota Transit, Kota Keripik, Kota Pensiunan, hingga Kota Pendidikan.
Purwokerto sebagai Kota Pensiun disebabkan karena banyaknya abdi-abdi negara yang memilih menghabiskan masa purnanya di sini. Jika pergi ke Purwokerto, wajib mengunjungi Museum Bank BRI.
Di mana pada zaman dulu, awal mula pendirian BRI karena atas prakarsa dari seorang putra daerah Purwokerto. Pemuda jenius tersebut bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja.
Secara administratif, Purwokerto bukanlah sebuah daerah yang otonom. Hal tersebut lantaran secara de jure ia masuk ke dalam lingkup wilayah Banyumas. Kini Purwokerto telah dibagi menjadi empat kecamatan dengan total sebanyak 27 kelurahan tergabung di dalamnya.
Namun apabila ditelisik dari sejarah yang ada, awal mulanya Purwokerto adalah sebuah daerah otonomi. Di mana ia memiliki wilayah otonominya sendiri yang pada akhirnya tergabung bersama Banyumas.
-
Keunikan budaya dan bahasa daerahnya
Bahasa yang dipakai sehari-hari penduduk Purwokerto adalah Bahasa Jawa yang memiliki unsur dialek Banyumasan. Orang-orang menyebut dialek tersebut dengan istilah ngapak. Tentunya hal ini patut dibanggakan dan dihargai. Untuk itu kini telah banyak yang membuat kamus Bahasa Banyumasan dalam beberapa versi.
Dari segi seni suara, Purwokerto rupanya memiliki musik khas yang disebut dengan musik thek-thek atau kentongan. Di mana kentongan tersebut merupakan alat musik tradisional dari bambu dan penyuaraannya dengan pukulan. Atraksi kentongan biasanya dimainkan oleh 20 sampai 40 orang.
Namun meski hanya bambu yang dipukul, kentongan tetap memiliki nadanya masing-masing. Dengan begitu ketika dimainkan secara beramai-ramai maka akan terbentuk sebuah harmonisasi yang indah. Agar harmonisasi semakin sempurna, nada diberikan tambahan ketokan calung dan permainan angklung serta suling.
-
Tempat lahirnya tokoh pahlawan dan public figure
Rupanya Purwokerto adalah kota yang istimewa. Bagaimana tidak, ada serentetan nama-nama pahlawan dan public figure yang berasal dari wilayah ini. Bahkan ada juga deretan nama atlet yang menyatakan diri adalah putra putri daerah Purwokerto.
Kota ini sukses melahirkan seorang sastrawan kondang yakni Ahmad Tohari. Ada juga Sosiolog Imam B Prasodjo. Bahkan jenderal penggagas AKABRI yakni Gatot Subroto pun adalah putra Purwokerto.
Dari sisi public figure kita kenal ada Mayang Sari, S. Bagio, Pangky Suwito, hingga Titiek Sandoro. Tidak ketinggalan deretan atlet yang mengharumkan bangsa seperti Christian Hadinata yang merupakan seorang pebulu tangkis nasional. Ada juga atlet lari yakni Purnomo Muhammad Yudi.
Kemudian ada juga mantan Menteri bernama Supardjo Rusman serta Susilo Sudarman. Tentunya masih banyak nama lain yang belum masuk ke dalam daftar ini.
-
Destinasi Kebun Raya Baturraden
Kebun Raya Baturraden berlokasi tepat di lereng Gunung Slamet. Uniknya kebun raya ini adalah satu-satunya yang dimiliki oleh Banyumas Jawa Tengah. Tidak hanya menawarkan aneka kekayaan botani, di dalamnya pengunjung bisa menikmati berbagai atraksi alam yang mengagumkan.
Kebun Raya Baturraden ini pertama kali diresmikan pada era kepemimpinan presiden Megawati Soekarno Putri. Peresmian dilakukan tepat pada akhir tahun 2005.
Sejak peresmian tersebut, kebun raya ini senantiasa berbenah dan melengkapi koleksinya. Bahkan kini di sana telah berdiri green house yang memuat aneka koleksi anggrek yang cantik. Selain itu ada juga Taman Bitanin yang dikhususkan untuk aneka tumbuhan langka.
Selain menawarkan wisata botani, rupanya Kebun Raya Baturraden juga memiliki museum untuk aneka satwa-satwa langka. Koleksinya mencakup Beruang Madu, Harimau Sumatra, hingga Macan Dahan.
-
Ragam kuliner khas Purwokerto
Selain kultur geografi dan sosialnya yang unik, rupanya Purwokerto menyimpan berbagai kekayaan kuliner otentik. Tentu rasanya tidak kalah juara dengan masakan-masakan di tempat lain. Dari cemilan, makanan berat, sampai jajanan manis semua ada di sini.
Salah satu gorengan khas Jawa Tengah yang juga menjadi cemilan sehari-hari masyarakat Purwokerto adalah tempe mendoan. Cemilan ini berupa tempe yang dibuat menjadi sangat tipis dan lebar dengan menggunakan daun pisang. Kemudian tempe dicelupkan ke dalam adonan tepung dan digoreng setengah matang.
Hasilnya adalah tempe dengan baluran tepung lembut dan gurih. Apalagi dalam adonan sudah ditambah dengan potongan daun bawang iris. Jajanan ini cocok disajikan dengan saus kecap berisi potongan cabai.
Jika hendak makan makanan berat khas Purwokerto, pengunjung bisa mencicipi Sroto Koraja. Sroto ini merupakan sajian soto dengan potongan daging yang lezat. Ciri khas soto ini adalah tumbukan kacang tanah yang dicampur bersama-sama dengan kuahnya. Menjadikan kuah soto semakin gurih dan sedikit creamy.
Terakhir jangan lewatkan makanan paling otentik khas Purwokerto yakni dage. Makanan ini adalah semacam kue yang dibuat dari ampas kacang. Di mana bahan tersebut digumpalkan kemudian sengaja dibuat berjamur. Sekilas bentuknya mirip tempe hanya saja lebih hitam.
Jika Anda termasuk penyuka tantangan dalam kuliner, maka dage wajib masuk ke dalam daftar makanan yang patut dicoba. Dage biasanya disajikan dengan cabai rawit. Untuk minuman manis, bisa dicoba bedang wadeg yang berbahan dasar sari kelapa.
Setelah mengetahui harga tiket kereta api ke Purwokerto, maka saatnya rencanakan perjalanan dengan matang. List terlebih dahulu tempat-tempat yang hendak dikunjungi sehingga tidak sampai melewati wisata seru di Purwokerto. Selain itu pastikan jadwal keberangkatan kereta dengan benar sehingga perjalanan lebih lancar.