Tiket Kereta Api ke Cirebon Aman dan Nyaman
Berapa tiket kereta api ke Cirebon? Pertanyaan tersebut pastinya kerap muncul di benak wisatawan yang hendak pergi mengunjungi kota penghasil udang tersebut. Ya, Cirebon memang sangat terkenal akan hasil lautnya yang melimpah terutama udang. Bahkan nama kota itu sendiri pun diambil dari nama rebon yang berarti udang kecil-kecil.
Harga Tiket Kereta Api ke Cirebon Beserta Jadwalnya
-
Kereta Api Bengawan 291
Kereta Api Bengawan 291 melakukan rute perjalanan dari Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Cirebon Prujakan. KA ini merupakan kereta malam yang memulai keberangkatannya pada pukul 01.15 WIB. Penumpang akan tiba di tujuan pada pukul 03.18 WIB.
Jadi Kereta Api Bengawan 291 melakukan total perjalanan selama 2 jam 3 menit saja. Mereka melayani jenis penumpang kelas Ekonomi. Dengan harga tiket senilai 70ribuan.
-
Kereta Api Kaligung 203
Dengan harga tiket sebesar 65ribuan, Kereta Api Kaligung 203 melakukan perjalan selama 39 menit. Perjalanan dilakukan dari Stasiun Tegal menuju ke Stasiun Losari dari jam 07.21 WIB sampai jam 08.00 WIB. Di mana pada rute tersebut mereka melakukan pelayanan bagi para penumpang kelas Ekonomi.
Tidak hanya perjalanan dari Stasiun Tegal ke Losari, KA ini pun melayani rute dari Stasiun Tegal ke Stasiun Cirebon Prujakan. Harga tiketnya senilai 65ribuan dengan perjalanan selama 1 jam 11 menit, dari jam 07.21 WIB hingga pukul 08.32 WIB. Rute ini menampung para penumpang Ekonomi.
Rute ketiga yang dilayani oleh Kereta Api Kaligung 203 ialah dari Stasiun Tegal ke Stasiun Babakan. Perjalanan dilakukan pukul 07.21 WIB dan kereta akan tiba di tujuannya jam 08.11 WIB. Jadi perjalanan dilakukan selama 50menitan. Di mana pada perjalanan tersebut, dilakukan pelayanan bagi penumpang kelas Ekonomi.
-
Kereta Api Airlangga 7049
Kereta lainnya yang melayani keberangkatan dari Stasiun Tegal menuju Stasiun Cirebon Prujakan ialah Kereta Api Airlangga 7049. Mereka melakukan pelayanan terhadap para penumpang kelas Ekonomi dengan harga tiket terjangkau yakni sekutar 49ribuan saja.
Perjalanan akan dijadwalkan mulai pukul 19.21 WIB dan akan tiba di tujuan jam 20.33 WIB. Jadi total perjalanan yang ditempuh ialah sepanjang 1 jam 12 menit.
Selanjutnya Kereta Api Airlangga 7049 juga melayani rute pemberangkatan dari Stasiun Tegal ke Cirebon Babakan. Harga tiketnya sama dengan tujuan ke Stasiun Cirebon Prujakan, yakni di kisaran 49ribuan bagi kelas Ekonomi. Perjalanan akan dilaksanakan jam 19.21WIB hingga jam 20.10 WIB atau sekitar 49 menit saja.
Tujuan dari Stasiun Tegal dengan Kereta Api Airlangga 7049 rupanya juga menuju ke Stasiun Arjawinangun Cirebon. Perjalanan akan dilaksankan selama lebih kurang 1 jam 37 menit. Kereta berangkat dari Stasiun Tegal pukul 19.21 WIB dan akan mencapai lokasi di jam 20.58 WIB.
Kelas yang dilayani oleh tiket kereta api ke Cirebon dengan KA Airlangga 7049 ini ialah penumpang Ekonomi. Harga tiketnya sama dengan rute yang lain yakni 49ribuan saja.
-
Kereta Api Tegal Bahari 320
Kereta Api Tegal Bahari 320 memiliki rute yang berbeda-beda dengan harga variatif. Secara keseluruhan kereta api ini melayani perjalanan bagi para penumpang kereta kelas Ekonomi.
Rute pertama ialah dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju ke Stasiun Cirebon Prujakan. Perjalanan akan dilakukan selama 3 jam 55 menit dari jam 09.20 WIB sampai pukul 13.15 WIB. Harga tiketnya di kisaran 110ribuan.
Selanjutnya adalah rute dari Stasiun Pasar Senen Jakarta ke Stasiun Arjawinangun Cirebon. Perjalanan dilakukan pada pukul 09.20 WIB sampai jam 12.54 WIB. Jadi total waktu yang dihabiskan ialah 3 jam 34 menit.
Kereta Api Tegal Bahari 320 juga melakukan perjalanan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju Stasiun Cirebon Prujakan. Harga tiketnya yakni sekitar 100ribuan saja. Para penumpang kelas Ekonomi akan diangkut pukul 09.20 WIB untuk tiba di lokasi jam 13.15 WIB. Jadi perjalanan dilakukan selama 3 jam 55 menit.
-
Kereta Api Airlangga 7050
Kereta Api Airlangga 7050 dibanderol dengan harga tiket sebesar 49ribuan saja. Di mana mereka melakukan pelayanan bagi penumpang kelas Ekonomi. Seluruh rute ditempuh dari jam 11.10 WIB ke lokasi tujuan masing-masing.
Untuk rute pertama ialah dari Stasiun Pasar Senen Jakarta menuju Stasiun Cirebon Prujakan. Perjalanan ditempuh selama 3 jam 27 menit sehingga penumpang tiba di Cirebon jam 14.37 WIB.
Selanjutnya dari Stasiun Pasar Senen Jakarta, kereta akan menuju Stasiun Babakan Cirebon. Perjalanan akan ditempuh selama kurang lebih 3 jam 57 menit sehingga penumpang tiba jam 15.07 WIB.
Tiket Kereta Api ke Cirebon dengan Airlangga 7050 juga akan menuju Stasiun Arjawinangun Cirebon. Perjalanan dimulai dari Stasiun Pasar Senen selama 3 jam 7 menit. Jadi penumpang akan tiba di jam 14.17 WIB.
Stasiun yang Ada di Kota Cirebon
-
Stasiun Arjawinangun Cirebon
Stasiun Arjawinangun berlokasi di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Cirebon Jabar. Tempat ini dibangun pada ketinggian sekitar 8meter dengan dimasukan ke dalam kategori daerah operasi tingkat III Corebon. Pasca Stasiun Kaliwedi tidak difungsikan, Arjawinangun menjadi salah satu stasiun terpenting.
Pada awal pembangunan, Stasiun Arjawinangun memiliki tiga jalur kereta yang dua diantaranya adalah sepur lurus. Pasca pembangunan jalur ganda di Telagasari Cirebon di tahun 2007, total jalur pun ditambah menjadi lima. Di mana dua diantaranya merupakan sepur lurus arah ke Cirebon saja.
Semua jalur sudah dilengkapi dengan sinyal pemberangkatan kecuali di jalur 5. Lantaran jalur tersebut hanya dipakai untuk pemarkiran rangkaian proyek semata. Di jalur 5 inilah pembongkaran balas serta semen yang akan dimasukan ke dalam rangkaian proyek gerbong terbuka.
Awal mulanya, pembangunan Stasiun Arjawinangun diperuntukan sebagai pengangkutan barang-barang. Untuk itu dilakukanlah perombakan menyeluruh di setiap sisi stasiun agar sesuai dengan fungsinya. Namun kini, seiring dengan kebutuhan, stasiun ini pun juga mulai mengangkut penumpang.
Jenis kereta berpenumpang yang melakukan perjalanan dari dan menuju Stasiun Arjawinangun ialah: KA Airlangga, Tegal Bahari, Gaya Baru Malam Selatan. Selain itu ada juga KA peti kemas serta semen merk Indocent yang menggunakan stasiun ini untuk angkutan mereka.
Untuk mengangkut penumpang, mereka menyediakan rute menuju lintas Jawa Utara. Di mana tujuannya akhirnya ialah Stasiun Pasar Senen Jakarta, Tegal, Pasarturi Surabaya. Rute tersebut ditempuh dengan KA Tegal Bahari dan Airlangga dengan pelayanan untuk kelas Ekonomi.
Sedangkan bagi lintas Jawa Selatan menggunakan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan. Pelayanan yang diberikan ialah bagi penumpang kelas Ekonomi dan Eksekutif ke Stasiun Pasar Gubeng dan Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Lain lagi rute untuk KA milik Indocement. Di mana mereka berangkat dengan tujuan ke Stasiun Purwokerto, Brambanan, Semarang Poncol, serta Kretek.
-
Stasiun Cirebon
Harga tiket kereta api ke Cirebon memang bervariasi sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Stasiun Cirebon disebut Stasiun Kejaksan yang masuk ke daerah operasi tingkat III. Di daerah Cirebon, Stasiun Kejaksan merupakan pemberhentian utama.
Stasiun Cirebon merupakan stasiun utama bagi KA untuk lintasan tengah, selatan, dan utara. Bahkan di stasiun ini, pemberhentian utama bagi penumpang kelas Ekonomi dan Campuran juga dilayani dengan kuantitas yang cukup banyak.
Semenjak di penghujung tahun 1900an SS mulai merambah wilayah Cirebon untuk pembuatan rel kereta api. SS merupakan perusahaan kereta api di jaman pemerintahan Hindia Belanda. Awalnya mereka membuat jalur menuju Cikampek, dan kemudian menambahi sampai ke Cirebon.
Selanjutnya pembangunan rel Cirebon akhirnya terselesaikan pada 3 Juni 1912. Jalur tersebut tidak lain merupakan perpanjangan dari rute Kroya dan Purwokerto. Selanjutnya di stasiun-stasiun sekitar sana, jalur-jalur itu pun telah terhubung sempurna di tahun 1914 tepatnya 1 November.
Ada total sebanyak tujuh jalur yang beroperasi di Stasiun Cirebon. Enam jalur merupakan rute untuk kereta api, sedangkan yang satunya merupakan depo kereta dan lokomotif.
Sejak didirikan oleh perusahaan di masa Kolonial, stasiun Cirebon telah melalui beberapa perubahan. Salah satunya ialah proses renovasi yang dilakukan pada tahun 2011 oleh KAI. Peninggian peron dilakukan serta penambahan beberapa fasilitas penunjang dan tata letak yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Jalur-jalur yang dilayani pun sangat beragam, dari jalur utara, tengah, dan selatan. Stasiun ini cukup semarak dalam melakukan pelayanan untuk berbagai kategori penumpang, dari kelas Ekonomi, Bisnis, Eksekutif, hingga Luxury. Tujuan pemberhentiannya juga mencakup hampir seluruh bagian Pulau Jawa.
-
Stasiun Babakan Cirebon
Nama lain dari Stasiun Babakan sebenarnya cukup unik yakni Nieuw Tersana. Lokasinya masuk ke daerah operasi III Cirebon dan melayani rute perjalanan bagi kereta api kelas II. Total di stasiun ini terdapat tiga jalur kereta yang mana dua diantaranya adalah sepur lurus.
Stasiun Babakan hanya melayni dua jenis perlintasan saja yakni lintas utara dan tengah Jawa. Untuk lintas tengah dilakukan oleh Kereta Api Matarmaja yang menghantarkan para penumpang kelas Ekonomi. Adapun stasiun yang dituju antara lain Malang dan Pasar Senen.
Perlintasan utara dilayani oleh tiga kereta api yakni: KA Tegal Bahari, Airlangga, dan Argo Cheribon. Di mana kereta tersebut melakukan rute perjalanan ke beberapa stasiun. Nama-nama stasiun tersebut ialah Gambir, Tegal, Pasar Senen, hingga Pasarturi bagi penumpang kelas Ekonomi serta Eksekutif.
-
Stasiun Cirebon Prujakan
Merupakan stasiun yang melayani kereta api besar dengan tipe A berlokasi di Pekalangan-Pekalipan, Cirebon. Nama Prujakan diambil dari nama desa terdekat di sekitar stasiun tersebut. Dibangun pada ketinggian 4meter, Cirebon Prujakan dimasukan ke dalam daerah operasi III Cirebon.
Di lokasi inilah dilakukan pemberhentian kebanyakan KA antar kota baik ekonomi maupun campuran. Tujuannya pun bervariasi, dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta, sampai ke Jawa Timur. Nantinya untuk KA berpenumpang para Campuran dan Eksekutif akan masuk ke Stasiun Cirebon.
Rupanya Stasiun Cirebon Prujakan ini usianya sudah cukup tua. Terbukti dari masa peresmiannya yang dilakukan pada tahun 1897 tanggal 1 Mei. Ia diresmikan bersama-sama dengan Stasiun Sindanglaut-Cirebon pada masa pemerintah kolonial Belanda.
Peresmian tersebut dilakukan atas prakarsa dari perusahaan pembangun jalur kereta api yang bernama SCS. Tujuan awalnya ialah untuk pengangkutan barang. Jadi diharapkan dari sini transportasi untuk bahan-bahan hasil pertanian bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Stasiun Prujakan ini adalah perjabangan dari Pelabuhan Laut Cirebon, namun kegiatan tersebut sudah tidak dilakukan lagi 1980an. Meski begitu, sisa-sisa percabangan tersebut masih sedikit dapat dilihat sampai kini.
Selanjutnya SS kembali mengadakan pembangunan rel pada tahun 1912 tepatnya di 3 Juni untuk area Cikampek. Arahannya ialah menuju Cirebon yang melewati jalur Purwokerto dan Kroya. Oleh sebab itulah kedua stasiun ini bisa terhubung dan mulai dioperasikan sejak 1 November 1914.
Saat awal-awal didirikan, Stasiun Prujakan di Cirebon ini hanyalah berupa kanopi semi permanen saja. Namun seiring peningkatan kebutuhan, lambat laun didirikan gedung yang bagus. Selanjutnya di tahun 2011, dilakukan renovasi agar kawasan ini bisa diperindah.
Perbaikan tersebut dilakukan dengan penambahan kanopi dengan jalur yang juga ditambah menjadi sembilan. Hal unik yang dimiliki oleh Stasiun Prujakan ini ialah penggunaan instrument Kota Cirebon. Di mana setiap kali ada kereta yang datang maupun berangkat, musik tersebut akan diperdendangkan.
Ada berbagai lintasan yang dilayani stasiun ini, sehingga menjadikan Prujakan Cirebon sebagai salah satu stasiun tersibuk. Lintasan tersebut antara lain: utara, tengah, dan selatan.
Pada lintasan utara, perjalanan dilakukan oleh KA Kertajaya, Dharmawangsa, Tawang Jaya, Menoreh, Airlangga, serta Tegal Bahari. Di mana kereta-kereta tersebut mengangkut penumpang kelas Ekonomi.
Stasiun yang dituju yakni: Stasiun Jakarta Kota, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Pasar Senen, Tegal, sampai Pasarturi-Surabaya.
Untuk rute lintas tengah Jawa, KA yang dioperasikan ialah KA Majapahit, Brantas, dan Matarmaja. Mereka melayani kelas penumpang Ekonomi serta Eksekutif. Ada beberapa lokasi tujuan stasiunnya yaitu: Stasiun Blitar, Malang, dan Pasar Senen Jakarta.
Lintasan Jawa di bagian selatannya menggunakan KA Bangunkarta, Gaya Baru Malam Selatan, Jaka Tingkir, Bogowonto, Kutojaya Utara, Bengawan, dan Progo. Ada dua macam penumpang yang dilayani yaitu: kelas Ekonomi biasa dan Ekonomi Premium.
Dari sini, kereta akan menuju ke beberapa stasiun. Stasiun tersebut yakni: Jakarta Kota, Pasar Senen, Kutoarjo, Purwosari, sampai Lempuyang.
Hal-Hal Menarik dari Kota Cirebon
-
Kekayaan laut melimpah
Lokasi Cirebon yang dekat dengan laut membuatnya banyak memiliki berbagai hasil laut yang melimpah. Bahkan Cirebon sendiri memang dikenal sebagai Kotanya udang rebon. Udang rebon merupakan sejenis udang kecil-kecil yang biasanya diolah menjadi terasi maupun aneka panganan lezat.
-
Tempat berdirinya tiga keraton
Tidak hanya yang tahu bahwa di Cirebon terdapat tiga keraton. Di mana selama ini publik hanya mengenal dua saja diantaranya yakni Keraton Kanoman dan Kasepuhan. Satu lagi ialah Keraton Kacirebonan yang merupakan tempat persinggahan para sultan pemangku jabatan.
-
Makam Sunan Gunung Jati
Rupanya di kota inilah lokasi pemakaman Sunan Gunung Jati. Di mana ia merupakan salah satu Wali Sanga yang bertugas menyebarkan agama Islam di Nusantara. Setiap harinya lokasi ini ramai dikunjungi para peziarah. Desainnya yang unik menjadikan lokasi ini sangatlah apik untuk dikunjungi.
-
Tarian Sintren
Cirebon merupakan lokasi penyebaran agama Islam di masa lampau. Selain itu, tentu saja daerah ini memiliki beragam tradisi dan budaya salah satunya Tarian Sintren. Uniknya tarian ini cukup mistis karena melibatkan kedatangan arwah yang merasuki tubuh sang penari.
Setelah mempelajari rute perjalanan sesuai dengan tiket kereta api ke Cirebon, maka perjalanan siap dilakukan. Jangan lupa kenakan pakaian yang santai dengan barang bawaan secukupnya. Dengan begitu perjalanan akan terasa lebih menyenangkan dan anti ribet. Yuk, berkunjung ke Cirebon!