Menjelajahi Keindahan Stasiun Bandung Pintu Utara: Dari Sejarah hingga Fasilitas Terkini

Stasiun Bandung Pintu Utara adalah stasiun di bawah pengelolaan KAI DAOP II Bandung dan KAI Commuter. Stasiun yang memiliki dua pintu dengan dua jenis pelayanan ini melayani kereta antarkota maupun lokal. Baik kelas eksekutif maupun campuran.

Stasiun Bandung Pintu Utara Bisa Diakses Dari Dua Arah

• Sejarah Stasiun Bandung Pintu Utara

Stasiun ini disebut juga dengan nama Stasiun Hall. Stasiun yang digadang-gadang sebagai stasiun percontohan oleh PT KAI ini merupakan stasiun besar tipe A dengan layanan penumpang mencapai 16.000 orang tiap harinya.

Stasiun ini pertama kali dibuka pada 17 Mei 1884. Lalu dilakukan pembangunan kembali di tahun 1927-1928. Di masa pembangunan kembali itu, dilakukan juga rekonstruksi arsitektur di stasiun ini. Salah satunya yakni hiasan kaca patri bergaya Art Deco di peron sebelah selatan.

Pada tahun 1990, dibangun peron utara yang kemudian menjadi cikal bakal pintu utara stasiun.

Stasiun Bandung sendiri dibagi menjadi dua yakni Pintu Utara dan Pintu Selatan. Stasiun pintu utara beralamatkan di Jalan Kebon Kawung No 43. Sementara pintu selatan di Jalan Stasiun Timur No 1. Walaupun berbeda pintu, namun stasiun ini masih berada dalam komplek yang sama.

Sejak 2014, pintu utara hanya fokus melayani penumpang kereta kedatangan maupun keberangkatan antarkota. Baik kereta lintas utara maupun selatan Jawa.

Di antaranya adalah kereta Argo Parahyangan, Malabar, Argo Wilis, Turangga, Lodaya, Harina, Ciremai, dll. Kereta tersebut menjadikan stasiun ini sebagai stasiun terminus.

Namun ada juga kereta Cikuray dengan rute Jakarta-Garut yang menjadikan stasiun ini sebagai salah satu stasiun perhentian. Sementara pintu selatan khusus untuk kereta lokal saja. Misalnya seperti kereta Lokal Bandung, Garut Cibatuan, dll.

Hal ini dilakukan untuk menertibkan penumpang berdasarkan jenis kereta agar tidak bingung dan berdesakan. Selain itu, stasiun ini juga melayani kereta barang dari dan tujuan Surabaya Kota.

Keunggulan Stasiun Bandung Pintu Utara adalah ia merupakan stasiun pertama di Indonesia yang menggunakan sistem cetak tiket boarding pass yang berlaku pada 2016.

Stasiun ini juga yang pertama menggunakan pemindaian barang bagasi dengan sinar-X sejak tahun 2018.

Selain itu, stasiun ini juga yang pertama menggunakan sistem persinyalan elektrik pada tahun 1970. Kemudian di tahun 2021, sistem elektrik tersebut mengalami peningkatan menggunakan sistem terbaru produksi PT Len Industri.

Lintasan jalur rel di stasiun ini yang terhubung hingga stasiun Ciroyom dijadikan sepur kembar atau jalur ganda. Stasiun yang terletak 709m di atas permukaan laut ini memiliki kode stasiun BD dengan nomor 1430.

• Fasilitas dan Teknis Bandung Pintu Utara

Termasuk dalam jenis stasiun besar dan percontohan, stasiun ini memiliki banyak fasilitas yang dapat memenuhi kenyamanan penumpang.

Selain sistem cetak tiket boarding pass dan pengecekan barang dengan sinar-X, stasiun ini juga menyediakan fasilitas modern lainnya. Seperti ruang kerja bersama dengan meja-kursi dan wifi.

Pada 28 September 2022, stasiun ini mulai menyediakan sistem pengenalan wajah sebelum boarding. Rencananya, sistem ini akan mulai diberlakukan di seluruh stasiun di Indonesia.

Stasiun ini juga dilengkapi dengan mesin cetak tiket, galeri ATM, pertokoan, restoran, ruang tunggu VIP, ruang laktasi, musala, pos kesehatan, toilet, dll.

Stasiun ini memiliki sepuluh jalur kereta api. Enam diantaranya menjadi jalur utama, di jalur 3 dan 4 untuk sepur lurus. Empat jalur lainnya digunakan untuk aktivitas langsir kereta.

Hal yang menjadi keunikan stasiun ini adalah dimainkannya instrumental lagu Manuk Dadali setiap kedatangan dan keberangkatan kereta.

Stasiun kelas besar ini menjadi percontohan dan dicanangkan memiliki fasilitas seperti bandara. Kepadatan penumpang yang naik serta dibaginya pintu layanan menjadi bukti keseriusan KAI mengembangkan potensi stasiun ini.