Stasiun Arjawinangun Terus Berkembang Hingga Sekarang

Stasiun Arjawinangun merupakan stasiun di bawah operasi KAI DAOP III Cirebon. Stasiun ini merupakan stasiun aktif di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Stasiun ini termasuk dalam golongan stasiun kelas II. Artinya, tingkat kesibukan dan kepadatan cukup tinggi.

Stasiun Arjawinangun Terus Berkembang Hingga Sekarang

stasiun arjawinangun
stasiun arjawinangun

Sejarah Stasiun Arjawinangun

Stasiun ini beralamatkan di Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Stasiun ini berada 8 meter di atas permukaan laut (+8). Dalam stasiun terdapat tiga jalur kereta api, kemudian ditambah pada tahun 2007.

Di tahun 2007, dibangun jalur ganda Cirebon-Telagasari. Sehingga terjadi penambahan jalur menjadi lima. Di tahun tersebut, Stasiun Kaliwedi berhenti beroperasi, menjadikan stasiun ini sebagai stasiun aktif.

Pada tahun 2019, terjadi pengembangan stasiun yang cukup signifikan. Stasiun ini menjadi stasiun KA barang, sehingga dilakukan perubahan pada diagram jalur stasiun.

Stasiun ini melayani kereta antarkota dan kereta barang. Kereta antarkota tersebut antara lain Tegal Bahari, Airlangga, dan Gaya Baru Malam Selatan. Untuk kereta barang, di antaranya kereta Indocement dan petikemas.

Fasilitas dan Teknis

Stasiun ini memiliki enam jalur dan empat peron. Seluruh jalur memiliki sinyal berangkat. Terkecuali jalur 5 yang biasa digunakan untuk bongkar muatan kereta barang dan untuk parkir proyek.

Fasilitas yang disediakan di stasiun ini antara lain musala, toilet, ruang tunggu, dan area untuk mengisi daya baterai. Tersedia juga fasilitas cetak tiket mandiri di stasiun Arjawinangun. Di stasiun ini juga bisa melayani pemesanan langsung di loket.

BACA JUGA  Tiket Kereta Api ke Malang Berapa? Ini Rinciannya

Kereta Yang Melintasi Stasiun

Tegal Bahari

Kereta kelas ekonomi ini pertama kali beroperasi pada 4 Oktober 2014. Saat itu, rute yang dilayani adalah Gambir-Tegal. Sempat berhenti beroperasi sejak 16 Agustus 2019.

Namun terhitung sejak 26 Maret 2022, kereta ini kembali diaktifkan dengan rute diubah menjadi Pasar Senen-Tegal. Kereta ini memiliki 106 kursi penumpang dengan setting 3-2 pada setiap gerbongnya. Tersedia pula fasilitas toilet, AC, dan jendela bertirai.

Waktu tempuh dari Jakarta menuju Tegal adalah 5-6jam dengan jarak sejauh 288km. Frekuensi perjalanannya sebanyak satu kali dalam sehari pulang pergi.

Kereta ini setidaknya memiliki 12 stasiun perhentian, salah satunya adalah stasiun Arjawinangun. Penamaan kereta ini didasari dari semboyan Tegal: Tegal Kota Bahari.

Airlangga

Kereta ini adalah kereta ekonomi yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Jakarta Pasar Senen pun sebaliknya.

Kereta ini pertama kali beroperasi pada 1 Oktober 2021, meneruskan kereta pendahulunya yaitu Maharani dan Tegal Ekspres. Kedua kereta tersebut adalah kereta lintas utara Jawa yang kini sudah tidak beroperasi.

Kereta ini memiliki 106 tempat duduk penumpang dengan setting 3-2 sisi kanan kiri. Kursi tersebut ditata saling berhadapan dan tidak dapat direbahkan. Setiap gerbongnya juga difasilitasi AC, toilet, dan jendela tanpa tirai. Tersedia pula fasilitas restorasi yang menyediakan menu kudapan ringan maupun berat.

Jarak tempuh dari stasiun keberangkatan hingga stasiun terminus sejauh 719km. Durasi perjalanannya selama 11,5jam. Frekuensi perjalanan sebanyak satu kali sehari pulang pergi.

Kereta ini mulai menjadikan Stasiun Arjawinangun sebagai salah satu stasiun perhentian sejak 1 Maret 2022.

Nama Airlangga diambil dari nama salah satu raja abad ke-11, Raja Airlangga. Ia menjadi pendiri Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Namun kerajaan tersebut lalu terpecah menjadi Jenggala dan Kediri.

BACA JUGA  Tiket Kereta Api ke Jogja Untuk Menikmati Keindahan Kota Gudeg

Gaya Baru Malam Selatan

Kereta yang juga disingkat sebagai KA GBMS ini pertama kali beroperasi pada 17 Februari 1975. Kereta ini adalah penerus dari Limex Gaja Baru yang beroperasi sejak 1964.

Koridor yang terhubung adalah Surabaya Gubeng-Pasar Senen. Kereta ini melayani kelas ekonomi dan eksekutif.

Jarak tempuh kereta sejauh 819km dan membutuhkan waktu perjalanan selama 13,5jam. Frekuensi keberangkatan kereta sebanyak satu kali dalam sehari pulang pergi. Kereta ini memiliki 28 stasiun perhentian. Salah satu stasiun perhentian itu adalah Arjawinangun.

Stasiun Arjawinangun hanya berfungsi sebagai stasiun perhentian untuk kereta antarkota. Stasiun ini juga melayani kereta barang dan berfungsi sebagai tempat bongkar muat pemindahan barang.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • AI: Hello human, I am a GPT3 powered AI chat bot. Ask me anything!

AI thinking ...